Tempe sudah lama dikenal oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa sebagai salah satu makanan khas tradisional Indonesia dan diproduksi secara turun temurun. Makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang di fermentasi ini sampai sekarang masih diproduksi di beberapa daerah bahkan menyebar ke seluruh dunia karena kandungan gizinya yang baik untuk kesehatan manusia.
Inilah para pengusaha tempe Pak Ayi (60) dan Ibu Siti (48) asal Kampung Sindangsari RT03 RW02 Desa Karyasari Kecamatan Cibalong Garut Jawa Barat. Usaha tempe ini sudah berjalan 1 tahun lebih yang dulunya sempat terhenti karena harga kacang kedelai yang sangat mahal, namun sekarang kembali memproduksi.
Awal ketertarikan usaha tempe, mulai dari mencoba rasa tempe di warung yang rasanya enak sehingga ada rasa ingin tahu yang cukup tinggi akan produksi tempe sehingga diberi tau cara membuat tempe oleh keluarganya.
Mereka memproduksi tempe setiap hari. Bahan utamanya adalah kacang kedelai dan ragi untuk memunculkan jamur putih yang akan dijadikan tempe. Usaha ini di bantu oleh keluarga, nsmun tempe ini belum mempunyai nama merek di karenakan masih home industri rumahan.
Dalam sehari pembuatan tempe biasa menghabiskan 24 kg kacang kedelai yang menghasilkan 45 batang tempe dengan ukuran panjang 25 lebar 7cm.
Tempe biasa dipasarkan di daerah kecamatan Cibalong dan di jual secara keliling mengisi ke warung warung dengan harga 5000 rupiah per batangnya.
Ciri khas tempe milik mereka rasanya sangat enak dan kualitas kebersihan tempe cukup memuaskan konsumen.
Kendala yang di hadapi usaha tempe yaitu kendala bahan baku utama seperti kedelai yang harga nya naik terus, juga air perendaman dan perebusan harus bersih, jika tidak bersih otomatis akan kegagalan mulai dari bau, dan busuk.
- wa 082317989272
Iduy
08 Agustus 2024 10:03:01
Terus berkarya menuju Karyasari Juara.........