Budidaya ayam petelur sudah berkembang sedajak tahun 1960an hingga saat ini. Biasanya ada 2 jenis ayam petelur yang biasa dijadikan ternak, yaitu ayam petelur putih dan ayam petelur coklat. Telur menjadi salah satu komoditas pangan dengan daya konsumsi yang cukup tinggi di Indonesia. Kebutuhan masyarakat akan telur yang tinggi menjadikan peluang pasar budidaya ayam petelur yang cukup menjanjikan, namun beternak ayam petelur tidak cukup hanya bermodal niat, melainkan butuh cara tersendiri dalam pemeliharaannya.
Inilah salahsatu pemilik usaha ayam petelur asal Kampung Mekarjaya RT03 RW05 Desa Karyasari Kecamatan Cibalong Garut Jawa Barat bernama Ibu Tini (50). Lokasi usaha ayam petelurnya di tengah kebun jeruk. Usaha ini baru dirintis sekitar 5 bulan yang di awali dengan coba coba belajar. Awal ketertarikan ternak ayam yaitu karena pengaruh adanya covid 19 sehingga mencoba usaha ayam petelur.
Ayam petelur nya masih generasi pertama di karenakan masih pemula. Jumlah ayam yang ada saat ini 250 ekor. Proses ternaknya dengan cara di umbar atau dilepas, dari segi telur pun sangat bagus jika peternakannya secara dilepas. Produksi telur perharinya mencapai 6 kg dengan jumlah 120 butir telur.
Pemberian pakan biasa dilakukan 2 kali sehari waktu pagi dan sore. Sedangkan pengambilan telur 2 kali sehari yaitu waktu siang, dan sore hari.
Telur biasa dipasarkan ke wilayah sekitar desa atau ada pembeli yang datang ke lokasi langsung, meski kadang ada pembeli yang tidak terpenuhi karena persediaannya terbatas. Harga telur menyesuaikan dengan harga pasar.
Hal yang menjadi kendala dalam usaha ayam petelur ini, adalah ayam petelur kadang mudah terserang penyakit, pada cuaca panas ataupun cuaca dingin, harga pakan yang terus naik, dan keadaan air, karena dalam pengurusan ayam petelur membutuhkan air yang mengalir.
- wa 085939987155 atas nama ibu tini
Iduy
08 Agustus 2024 10:03:01
Terus berkarya menuju Karyasari Juara.........